
Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat akan berlangsung hari ini, Jumat (5/3/2021). Hal tersebut diungkapkan oleh mantan Kader Partai Demokrat yang belum lama ini dipecat oleh AHY, Darmizal MS. Ia menyebut, KLB dilaksanakan atas semangat dan harapan Demokrat dipimpin Ketua Umum yang kompeten, terbuka, egaliter dan tidak semena mena.
Mantan politikus Partai Demokrat itu meyakini KLB adalah jalan dan kesempatan terbaik bagi semua kader Demokrat untuk menyelamatkan partai. Lebih lanjut, Darmizal mengungkit kembali tindakan AHY yang dinilainya sembrono saat menuduh adanya kudeta di tubuh partai Demokrat. Ia menganggap AHY tak mampu melakukan introspeksi diri atas kebijakannya yang merugikan banyak kader di daerah.
"Iuran wajib tiap bulan ke DPP dan setoran mahar pilkada tanpa feedback ke daerah kembali adalah sesuatu yang dzalim," tuturnya dilansir dari . Selain itu, Darmizal mengklaim Kepala Staf Presiden, Moeldoko, bakal menggantikan AHY. Ia meyakini, suara yang diberikan kepada Moeldoko akan menjadi suara mayoritas kader.
"Insyaallah di bawah pimpinan Ketua umum baru, Partai Demokrat akan menjadi pemenang Pemilu 2024, dengan target perolehan suara di atas 25 persen," ujar Darmizal Diketahui KLB yang diadakan pada hari ini, akan dihadiri sebanyak 1.200 orang. "Peserta yang sudah menyatakan siap hadir sebanyak 1.200 orang. Terdiri DPC, DPD, Organisasi Sayap dan semua tamu undangan," ujar Darmizal diwartakan oleh .
Kendati demikian, Ia tak menyebut dimana lokasi KLB tersebut akan berlangsung. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ossy Dermawan mengatakan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan 'turun gunung' memberikan pernyataan. Pernyataan tersebut berkaitan dengan isu KLB Partai Demokrat yang akan digelar.
"Hari ini, di samping Ketua Umum Partai Demokrat AHY, Ketua Majelis Tinggi Partai SBY akan mengeluarkan pernyataan," ujar Ossy diwartakan oleh , Jumat (5/3/2021). Ossy memaparkan pernyataan SBY nantinya akan merespon isu kudeta yang coba dilakukan oleh pihak luar dan dalam Partai Demokrat. "Pernyataan ini merespons 'kudeta' terhadap kepemimpinan Partai Demokrat yang sah dan yang dilakukan oleh persekongkolan antara pihak luar dan pihak dalam partai yang nyata nyata melawan hukum yang berlaku," kata Ossy.
Lebih lanjut, ia meminta kepada seluruh kader Partai Demokrat agar menyimak pernyataan SBY tersebut.